Senin, 13 April 2009

Jenis-jenis distro, kelebihan & kekurangan Linux

Linux merupakan Operating System yang bertipe Unix “OS yg kompatibel dengan Unix”. Linux memiliki jenis dan versi yang berbeda-beda dan terus berkembang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna Linux. Untuk penjelasan tentang linux bisa ke wikipedia.

Terdapat banyak kelebihan2 yg dimiliki linux dalam penggunaanya. So mau pake yg mana itu semua terserah you2, kalo gw sendiri baru belajar “kenal namanya linux dah lama” n untuk coba2 baru mau n akan otak atik nih OS :D, gw sendiri baru coba2 distro Redhat, Ubuntu n Fedora, itu juga sebates instalasi n oprek2 sedikit, untuk Suse skg sebagai Server di kantor itu juga sebates sebagai server router n firewall aja. Selanjutnya rasa ketidaktahuan membuat keinginan untuk mencoba berbagai jenis linux dan mendalaminya sehingga bisa mengetahui keunggulan dan kelemahan masing2 open source ini.

Ada beberapa distribusi Linux (distro) yang gw ketahui, diantaranya sbb :

PCLinuxOS

PCLinuxOS adalah satu Sistem Operasi Open Source. PCLinuxOS juga suatu distribusi GNU/Linux, itu berdasar pada kernel Linux menggunakan GNU toolset. PCLinuxOS salah satu dari penyedia-penyedia dunia yang sedang naik bintang karena userfriendly pada desktop.

Debian

Debian format paket programnya yang menggunakan DEB dianggap lebih stabil dari pada RPM. Debian juga sudah menggunakan metode autodetect untuk penggunaan peripheral pada komputer.

Redhat

Redhat diakui sebagai server tercepat dibandingkan dengan linux server lainnya. Selain sebagai server tercepat, Redhat juga dapat digunakan sebagai client maupun sebagai PC desktop/PC standolone. Saat ini redhat sudah beredar dengan versi 9.0 yang dapat menggunakan desktop Genome dan juga KDE.

Caldera

Caldera merupakan jenis linux yang pertama yang menggunakan Auto-Detect Hardware ( seperti plug and play pada Mac)

Slackware

Slackware adalah distribusi linux yang pertama yang merupakan distribusi linux yang murni, kalo ga salah linux tertua n hampir menyamai Unix dalam penggunaannya.

Suse

SuSE Linux dilengkapi dengan Desktop Manager yang dikenal dengan KDE. SuSE adalah jenis Linux pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dan pilihan bahasa yang digunakan dalam sistem Operasi Linux.

Corel

Corel Linux dirancang sebagai end-User. Pada Corel Linux semuaya serba grafis, dimulai pada saat prosedur Instalasi hingga boot sistem

Turbo

Turbo Linux dibuat dari berbagai under Linux/UNIX. Turbo Linux mengkhususkan diri di bidang clustering computer.

Mandriva

Mandriva Linux yg sebelumnya bernama Mandrakelinux atau Mandrake Linux merupakan suatu distribusi Linux yang diciptakan oleh Mandriva. Itu menggunakan RPM Package Manager. Bila redhat direkomendasikan sebagai server, maka mandrake dijadikan sebagai client yang handal. Tujuan awal dari diciptakannya Mandrake Linux adalah untuk mempermudah penggunanya dalam melakukan installasi dan penggunaan Linux itu sendiri. Sebelum keluarnya Corel Linux, Mandrake merupakan distribusi linux yang paling familiar. Jika Redhat keluar desktop manager menggunakan Gnome, maka inux Mandrake keluar dengan desktop manager KDE buatan SuSE Jerman

Ubuntu

Ubuntu Linux hadir dalam 2 versi yaitu versi LiveCD dan versi Install. Anda bisa memakai versi LiveCD kalau anda tidak ingin menginstallnya kedalam Komputer.

Kelebihan2 Linux secara umum

  • Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka alias tidak ada biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux.
  • Linux dengan tampilan visual yg memudahkan dalam penggunaannya. Efek 3D dimensi untuk desktop pun sudah bisa dinikmati.
  • Linux memiliki aplikasi yg lengkap dan terus dikembangkan “ aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat di Linux”
  • Linux memliki keamanan yg sangat baik. “Dah coba sebagai server “Suse”
  • Linux relatif stabil “Kata temen yg menggunakan Slackware”
  • Penggunaan Linux hanya memerlukan komponen komputer yg kecil dengan kata lain computer yg “Jadul” pun bisa dipakai.

Kekurangan Linux

  • Untuk kekurangan linux belum bisa dijelaskan secara detail coz gw baru coba2 beberapa jenis linux n kl kesulitan dalam penggunaannya itu karena kebodohan gw hehehe… Tp memang untuk beralih dari Windows yg sudah mendarah daging ke Linux diperlukan semangat blajar dan blajar yg lebih.

Instalasi LAMPP/XAMPP dan Menjalankan LAMPP/XAMPP

Ekstrak file binarynya di direktori /opt sebagai root.
sudo tar -xjvf xampp-xxx.tar.gz /opt
Dari hasil ekstrak akan terbentuk direktori lampp, kemudian rubah permissionnya menjadi 775
sudo chmod -R 775 /opt/lampp


Menjalankan LAMPP/XAMPP
Untuk menjalankan LAMPP/XAMPP, caranya mudah.Melalui terminal, jalankan sebagai root:
sudo /opt/lampp/lampp start
LAMPP akan menjalankan service http server (apache2), database server (mysql 5), Server Side Scripting (PHP 5 dan Perl), FTP service (ProFTP).
Dan jika instalasi sukses, anda bisa mengakses server anda di alamat http://localhost atau http://nama_domain_lokal (mis: http://lomedia).
Sedangkan file-file server diletakkan di direktori:
/opt/lampp/htdocs
Untuk menghentikannya,
sudo /opt/lampp/lampp stop
Perintah LAMPP/XAMPP Lainnya
Perintah LAMPP/XAMPP berbasis commandline:cara penggunaan: sudo /opt/lampp/lampp [action]
Action yang bisa anda pilih:
startStart XAMPP (Apache, MySQL and eventually others)
startapacheStart only Apache
startsslStart only SSL support
startmysqlStart only MySQL
startftpStart only ProFTPD
stopStop XAMPP (Apache, MySQL and eventually others)
stopapacheStop only Apache
stopsslStop only SSL support
stopmysqlStop only MySQL
stopftpStop only ProFTPD
reloadReload (menjalankan kembali dgn konfigurasi baru) XAMPP (Apache, MySQL and eventually others)
reloadapacheReload only Apache
reloadmysqlReload only MySQL
reloadftpReload only ProFTPD
restartStop and start XAMPP
securityCheck XAMPP’s security
php5Activate PHP5
php4Activate PHP4
phpstatusWhich version of PHP is active?
backupMake backup file of your XAMPP config, log and data files
panelStarts graphical XAMPP control panel (memerlukan beberapa file/library lain)

tutorial dhcp

Sebelum kita menginstall DHCP di Redhat, pastikan kita sudah masuk Root setelah itu kita cek dulu apakah DHCPnya sudah terinstall. untuk mengecek bisa kita gunakan perintah:
[root@localhost]#rpm -qagrep dhcp
atau kita juga bisa menggunakan perintah
[root@localhost]#rpm dhcp -qamore
Jika tampil file - file dhcp maka DHCP tersebut sudah terinstall, tapi jika tidak tampil apa - apa berarti DHCPnya belum terinstall.Untuk menginstall DHCP sendiri ada 2 cara. Yaitu bisa kita install langsung dari cd RedHat nomor 2 atau kita download dulu file DHCP dari internet. Jika kita menggunakan cd formatnya adalah .rpm dan kalo kita mendownload dari internet kita pilih yang berformat .tar.gz tapi disini saya akan menggunakan cara yang kedua yaitu kita download dulu file DHCPnya di internet. Sebab waktu saya praktek pake cara yang ini.hehehe….:D
Jika males atw susah nyari di internet…kebetulan saya punya filenya…barangkali ingin mendownloadnya bisa klik di sini
Jika sudah kita download filenya, sekarang kita bisa langsung install DHCPnya…let go!!!
pertama kita taruh file tersebut di ROOT saja biar gampang..ingat di root!!masalahnya klo beda nanti bisa bingung selanjutnya…klo kita ambil dari flash copy dulu filenya lalu kita taruh di Root…cara mounting flash sudah saya postingkan…
udah di copy blon???klo udah..kita ekstrak file tersebut…misalkan filenya dhcp-3.0.7.tar.gzcaranya:
[root@localhost]#tar -zxvf dhcp-3.0.7.tar.gz
klo udah masuk directory file yang sudah diekstrak tadi…;)
[root@localhost]#cd dhcp-3.0.7[root@senopurwo dhcp-3.0.7]#./configure[root@senopurwo dhcp-3.0.7]#make[root@localhost dhcp-3.0.7]#make install
dengan begitu DHCPnya sudah terinstall…dan kita tinggal mengkonfigurasinya…untuk menjalankan DHCP copy file dhcp.conf di /etc
[root@localhost]#cp /root/dhcp.conf /etc
sebelum kita melanjutkan…kita install dulu joenya..agar lebih gampang ngedit sana ngedit sini…hehehe…:D
pertama siapkan cd RedHat nomor 2…ingat nomor 2!! jgn yang laen….jika sudah masukkan ke cdrom and kita mounting cd tersebut…cara mounting sudah saya posting sebelumnya…klo sudah langsung kita install yuk??!!:D misalkan filenya joe-2.9.7-12.i368.rpmcaranya:
[root@localhost]#rpm -ivh /mnt/cdrom/RedHat/RPMS/joe-2.9.7-12.i386.rpm
jika sudah terinstall kita lanjutkan konfigurasinya….emm..sekarang kita masuk directory /etc
[root@localhost]#cd /etc
lalu kita edit dhcp.conf yang sudah di copy di /etc td…
[root@localhost etc]#joe dhcp.conf
maka akan muncul kaya gini…..
ddns-update-style interim; # Required for dhcp 3.0+ / Red Hat 8.0+ignore client-updates;
subnet 192.168.20.0 netmask 255.255.255.240 {
range 192.168.20.0 192.168.20.15; # Range of IP addresses yang ingin dipakai untuk clientsoption subnet-mask 255.255.255.240; # Default subnet mask to be used by DHCP clientsoption broadcast-address 192.168.20.15; # Default broadcastaddress to be used by DHCP clientsoption routers 192.168.20.1; # Default gateway to be used by DHCP clientsoption domain-name “smkn3-tegal.sch.id”;option domain-name-servers 203.89.16.215, 203.89.16.198; # Default DNS yang dipakai untuk clients# option netbios-name-servers 192.168.1.100; # Specify a WINS server for MS/Windows clients.# (Optional. Specify if used on your network)
default-lease-time 21600; # Amount of time in seconds that a client may keep the IP addressmax-lease-time 43200;
option time-offset -18000; # Eastern Standard Time# option ntp-servers 192.168.1.1; # Default NTP server to be used by DHCP clients# option netbios-name-servers 192.168.1.1;# — Selects point-to-point node (default is hybrid). Don’t change this unless you understand Netbios very well# option netbios-node-type 2;
# We want the nameserver “ns2″ to appear at a fixed address.# Name server with this specified MAC address will recieve this IP.
# host ns2 {# next-server ns2.your-domain.com;# hardware ethernet 00:02:c3:d0:e5:83;# fixed-address 40.175.42.254;# }
# Laser printer obtains IP address via DHCP. This assures that the# printer with this MAC address will get this IP address every time.
# host laser-printer-lex1 {# hardware ethernet 08:00:2b:4c:a3:82;# fixed-address 192.168.1.120;}
host apex-nemen {option host-name “apex-nemen.com”;hardware ethernet 00:80:1E:12:31:BF;fixed-address 192.168.20.5;}
mungkin kita langsung pusing ngliatnya (wuiih gilee..banyak banget konfigurasinya..!!hehehe ) tapi yang akan kita lakukan hanyalah mengatur IP yang nantinya akan dipakai client dan kita pastinya. . .
sekarang mata kita fokuskan pada tulisan berwarna biru pada editan tadi karena itu yang akan kita atur IPnya. . .jika kita akan menentukan IP yang akan dipakai …tentukanlah dari yang paling atas sampai kebawah dan dimulai dari angka 0. . . .sebagai contoh :
subnet 192.168.9.0 netmask 255.255.255.240 {range 192.168.9.2 192.168.9.14 ; # Range of IP addresses yang ingin dipakai untuk clientsoption subnet-mask 255.255.255.240 ; # Default subnet mask to be used by DHCP clientsoption broadcast-address 192.168.9.15 ; # Default broadcastaddress to be used by DHCP clientsoption routers 192.168.9.1 ; # Default gateway to be used by DHCP clientsoption domain-name “smkn3-tegal.sch.id”;option domain-name-servers 192.168.9.1, 202.134.0.155, 202.134.2.5; # Default DNS yang dipakai untuk clients
Range adalah Ip yang akan dipakai oleh client dan ip tersebut harus kosong (belum digunakan) sedangkan OptionRouter adalah IP kita sendiri. . .pada Option domain-name adalah nama domain kita..jika perlu bisa kita rubah…Oy satu lagi!! pada Option domain-name-servers IP yang pertama kali kita tulis adalah Ip kita sendiri..tujuannya adalah agar IP kita yang pertama kali dipanggil kemudian Ip kedua dan selanjutnya…;)
jika sudah berez semuanya… sekarang bisa kita save editan kita tadi dengan menekan tombol CTRL+K kemudian X
emm..langkah selanjutnya adalah kita buat file di /sysconfig
[root@localhost etc]#joe /etc/sysconfig/dhcp
kemudian kamu tulis DHCPDARGH=eth0 lalu kita save. . .
selanjutnya kita copy file dhcp pada root di init.d
[root@localhost etc]#cp /root/dhcp /etc/init.d
kemudian kita restart dhcp yang sudah kita buat tadi…untuk merestart kita masuk ke directory /etc dulu..tapi klo udah masuk y tinggal kita restart aj…
[root@localhost]#cd /etc[root@senopurwo etc]#/etc/init.d/dhcp restart
jika OK semua berarti sudah bisa
[root@localhost etc]#touch /var/state/dhcp/dhcpd.leases
kemudian kita restart lagi…dan seterusnya….

DNS (Domain Name System)

Mungkin secara umum bisa diartikan sebagai sistem pemberian alamat yang digunakan dalam internet/intranet. DNS bertugas memberikan nama host dan pelaku utama dalam mengatur tiap host dalam domain kita. DNS juga berfungsi sebagai resolver nama-nama sistem ke bentuk IP address atau sebaliknya, hal ini diperlukan karena keterbatasan manusia yang mengalami kesulitan untuk mengingat IP address sebagai identitas komputer dan akan lebih mudah jika mengingat dalam bentuk nama.
kasus :
domain –> coreph.net
Net ID –> 192.168.88.0
for ex:
coreph.net –> 192.168.88.90www.coreph.net –> 192.168.88.90ftp.coreph.net –> 192.168.88.90mail.coreph.net –> 192.168.88.90
pertama…mengecek file2 yg dibutuhkan sudah ter-install:Mengecek apakah file-file yang dibutuhkan sudah terinstall:
root@server home]# rpm -qa grep dhcpdhcp-3.0pl1-23[root@server home]# rpm -qa grep bindbind-9.2.1-16redhat-config-bind-1.9.0-13bind-utils-9.2.1-16ypbind-1.11-4[root@server home]# rpm -qa grep sambasamba-common-2.2.7a-7.9.0samba-client-2.2.7a-7.9.0samba-2.2.7a-7.9.0redhat-config-samba-1.0.4-1[root@server home]#
Jika belum terinstall, silakan install terlebih dahulu, agar lebih mudah, saya menyarankan untuk menggunakan redhat-config-packages. Ketik di Run Command (Start Applications > Run command..) redhat-config-packages. Selanjutnya cari file-file tersebut dan install.Apabila sudah terinstall,siap-siap buat perang tiada akhir…
Berikut langkah2nya:
#############################################———————setting ethernet (/etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-eth0)
[root@server home]# vi /etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-eth0 (u/ menulis/edit tekan tombol insert)
DEVICE=eth0 #nama deviceBOOTPROTO=staticIPADDR=192.168.88.90NETMASK=255.255.255.0NETWORK=192.168.88.0ONBOOT=yes # dijalankan saat boot
Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter############################################———————setting HOSTS (/etc/hosts)
[root@server home]# vi /etc/hosts (u/ menulis/edit tekan tombol insert)
#Do not remove the following lines, or various programs#that require network functionality will fails127.0.0.1 localhost.localdomain localhost192.168.88.90 coreph.net server
Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter##############################################———————-setting RESOLV.CONF (/etc/resolv.conf)
[root@server home]# vi /etc/resolv.conf (kemudian u/ menulis/edit tekan tombol insert)
# Samakan dengan dibawah ini,atau konfigurasi sesuai kebutuhan
search coreph.netnameserver 192.168.88.90
Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter
Saatnya restart network
[root@server /]# /etc/init.d/network restartShutting down interface eth0: [ OK ]Shutting down loopback interface: [ OK ]Setting network parameters: [ OK ]Bringing up loopback interface: [ OK ]Bringing up interface eth0: [ OK ]
Apabila tidak ada pesan error, berarti sejauh ini berhasil. Untuk memastikan, ping ke 192.168.88.90
[root@server named]# ping 192.168.88.9064 bytes from 192.168.88.90: icmp_seq=0 ttl=128 time=0.366 ms64 bytes from 192.168.88.90: icmp_seq=1 ttl=128 time=0.354 ms64 bytes from 192.168.88.90: icmp_seq=2 ttl=128 time=0.309 ms64 bytes from 192.168.88.90: icmp_seq=3 ttl=128 time=0.318 ms64 bytes from 192.168.88.90: icmp_seq=4 ttl=128 time=0.250 ms—192.168.88.90 ping statistics –5 packets transmitted, 5 received, 0% packet loss, time 4044msrtt min /avg/max/dev = 0.250/0.297/0.354/0.044 ms
Good, semuanya berjalan lancar. Lanjutkan ke proses berikutnya.
##############################################
DNS SERVER (named) > BIND (Berkeley Internet Name Domain)
Pengaturan DNS sebaiknya ditentukan sesuai kebutuhan, seperti pertanyaan pertama, apakah server ini berlaku sebagai gateway, atau mail server, proxy server, web server, database server, backup server atau yang lain? Oleh karena itu, gw lebih serahkan sepenuhnya pada yang membacanya,huehehehe…Letak konfigurasi bind yang terpenting ada di direktori:
/etc/named.conf/var/named/
masih sebagai root, kita akan mengkonfigurasi file-file diatas..
NAMED.CONF (/etc/named.conf)
[root@server home]# vi /etc/named.conf
ketikkan baris dibawah ini, atau lebih baik backup file named.conf aslinya(buat jaga2), dan buat file ini..
## named.conf -configuration for bind# Generated automatically by redhat-config-bind, alchemist et al.# Any changes not supported by redhat-config-bind should be put# in /etc/named.custom#controls {inet 127.0.0.1 allow { localhost; } keys { rndckey; };};include “/etc/named.custom”;include “/etc/rndc.key”;
zone “0.0.127.in-addr.arpa” {type master;file “0.0.127.in-addr.arpa.zone”;};zone “localhost” {type master;file “localhost.zone”;};zone “88.168.192.in-addr.arpa” {type master;file “coreph.local”;};zone “coreph.net” {type master;file “coreph.zone”;};
kalo sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq dan tekan [enter]
Penjelasan:
Perhatikan baris perintah berikut:
zone “coreph.net” { #menambahkan zona baru / domain baru yaitu coreph.nettype master; #merupakan master domain, domain utama…file “coreph.net.zone”; #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh domain dan host};
zone “88.168.192.in-addr.arpa” { #menambahkan zona reverse baru yaitu coreph.nettype master; #merupakan reverse master domain, domain reverse utama…file “88.168.192.local”; #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh domain dan host};
#################################################
file pada direktori /var/named/[root@server home]# cd /var/named[root@server named]# cp localhost.zone coreph.zone [copy file localhost.zone --> coreph.zone][root@server named]# cp named.local coreph.local [copy file named.local --> coreph.local][root@server named]# vi coreph.zone
ketikan perintah berikut: (isi file ini cuma contoh, dapat disesuaikan dengan kebutuhan)
$TTL 86400
@ IN SOA coreph.net. root.localhost (2005911918 ; serial28800 ; refresh7200 ; retry604800 ; expire86400 ; ttl)IN NS coreph.net.IN A 192.168.88.90
www IN A 192.168.88.90ftp IN A 192.168.88.90mail IN A 192.168.88.90
kalo sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq dan tekan [enter]
[root@server named]# vi coreph.local
ketikkan perintah berikut: (Ingat, sekali lagi isi file ini cuma contoh, dapat disesuaikan dengan kebutuhan)$TTL 8640088.168.192.in-addr.arpa. IN SOA coreph.net. root.coreph.net. (2005121900 ; serial28800 ; refresh2700 ; retry604800 ; expire86400 ; ttl)IN NS coreph.net.
90 IN PTR coreph.net.90 IN PTR www.coreph.net.90 IN PTR ftp.coreph.net.90 IN PTR mail.coreph.net.
simpan file dengan mengetik > : + w + qKemudian restart service BIND dengan perintah:
[root@server named]# service named restartShutting down named: [ OK ]Starting named: [ OK ][root@server named]#
Setelah itu silakan cek dengan perintah nslookup
[root@server named]# nslookup 192.168.88.90Server: coreph.netAddress: 192.168.88.90
Name: mail.coreph.netAddress: 192.168.88.90

install html

setelah kita berhasil menginstal xammp di redhat mari kita belajar HTML.Menyimpan file HTMLuntuk menyimpan file html buat folder di alamat /opt/lampp/htdocs# cd /opt/lampp/htdocs# mkdir htmlkumasuk ke folder htmlku #cd htmlkumembuat html dengan nama hello.html#vi hello.htmltekan insert (untuk myisipkan)
Code:
Hello HTMLuntuk menyimpan1. tekan tombol esc2. tekan tombol :3. wqcoba cek dengan perintah :#lsapakah ada file hello.htmluntuk menjalankan html1. buka web broser2. http://localhost/htmlku/hello.html

install php

Setelah kita berhasil menginstal xammp di redhat mari kita belajar php.Menyimpan file phpuntuk menyimpan file html buat folder di alamat /opt/lampp/htdocs# cd /opt/lampp/htdocs# mkdir phpkumasuk ke folder phpku#cd phpkumembuat html dengan nama hello.html#vi hello.phptekan insert (untuk myisipkan)lalu ketik skrip dibawah ini :
Code: Select all
untuk menyimpan 1. tekan tombol esc2. tekan tombol :3. wqcoba cek dengan perintah :#lsapakah ada file hello.phpuntuk menjalankan php1. buka web broser2. http://localhost/phpku/hello.php